Ingin Hidup Lebih Lapang dan Bermakna, Praktekkan 5 Cara Menghemat Uang, No. 3 Bisa Membuat Anda Kaya

cara menghemat uang
Cara Menghemat Uang (https://unsplash.com/@towfiqu999999)

 

Masa pandemi Covid-19 seperti mengajarkan kita semua untuk cara menghemat uang karena kondisi dan situasi yang tidak terduga.

Bahkan, saat masa pandemic selama 2 tahun, banyak usaha yang gulung tikar dan pekerja dan buruh yang diberhentikan.

Selain itu, beberapa instansi juga menerapkan kebijakan penurunan gaji hingga 40%, pastinya sangat berpengaruh pada roda kehidupan setiap hari.

Oleh karenanya, saat masa pandemic cara menghemat uang menjadi tips yang banyak dicari karena kondisi yang tidak pasti membuat semua orang mesti mengetatkan ikat pinggang.

Uang memang merupakan godaan yang cukup besar bagi semua orang, pada saat memiliki uang, selalu muncul banyak keinginan untuk menghabiskannya.

Padahal menurut Robert T. Kiyosaki, yang terpenting itu bukan uang yang Anda hasilkan melainkan uang bisa Anda simpan.

Perbedaan Pelit dan Hemat Sebagai Cara Menghemat Uang

Tidak banyak orang yang tahu perbedaan hemat dengan pelit, sehingga sering salah kaprah.

Orang hemat disebut pelit dan bisa sebaliknya orang pelit disebut hemat, padahal ada perbedaan di antara keduanya.

Pelit itu merupakan situasi yang mendorong seseorang untuk mengeluarkan uang namun dia tidak mau mengeluarkannya.

Misalnya adalah saat mesin untuk bekerja sudah rusak dan harus diganti atau diperbaiki namun tidak mau mengeluarkan uang untuk memperbaiki atau mengganti mesin sehingga kinerja kerja pun berkurang kualitasnya.

Sementara itu, kalau hemat adalah sesuatu yang tidak perlu dikeluarkan maka tidak mengeluarkan dan begitupun sebaliknya.

Baca juga: Isu Resesi Menghantui, Jangan Khawatir Asalkan Bijak Mengelola Keuangan Keluarga, Ikuti Tips-nya dengan Baik

Misalnya, seseorang membeli ponsel karena fungsinya untuk terkoneksi dengan orang lain, maka dia akan membeli ponsel standar yang bisa dimanfaatkan sehari-hari.

Dia tidak akan membeli ponsel mahal berharga puluhan juta dengan spek tinggi karena tidak memerlukannya.

Dia mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhannya, bukan mendahulukan gengsi agar terlihat kaya.

Dikutip mncduit.co.id dari Channel Youtube Success Before 30, ada 5 cara menghemat uang yang bisa dilakukan agar bisa melalui masa-masa sulit dan krisis dengan baik.

5 Cara Menghemat Uang

1. Ketika gajian, pisahkan pengeluaran dan pendapatan

Saat menerima uang gaji setiap bulannya, tidak jarang orang sudah menyusun banyak rencana pengeluaran.

Sehingga sering muncul istilah “gaji cuma numpang lewat” karena banyaknya beban yang harus dikeluarkan saat gajian.

Beban-beban itu di antaranya beban kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan pangan, bensin, membayar listrik, kuota internet, dan lain-lain.

Namun, seringkali kita sendiri yang membuat beban bertambah dengan membeli barang-barang konsumtif dengan cara dicicil.

Sehingga setiap bulannya gaji habis untuk membayar cicilan barang-barang konsumtif yang sebenarnya tidak benar-benar dibutuhkan.

Oleh karenanya, cara menghemat uang yang pertama dilakukan saat gajian yaitu memisahkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Dengan begitu, kita jadi tahu berapa banyak pengeluaran yang sebenarnya yang harus dikeluarkan setiap bulannya dan apakah sudah seimbang dengan pendapatan setiap bulannya.

2. Prioritaskan Kebutuhan daripada Keinginan

Seringkali orang tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan sehingga sesuatu yang hanya keinginan dianggap sebagai kebutuhan.

Misalnya seorang karyawan merasa menggunakan kendaraan umum untuk berangkat ke kantor membutuhkan ongkos yang besar.

Makanya dia berniat membeli sepeda motor untuk kebutuhan mobilitasnya setiap hari pulang pergi dari rumah ke kantor.

Namun, dia membeli motor mahal dengan harga 60 juta demi gengsi, demi terlihat keren saat nongkrong bersama teman-temannya.

Padahal, motor biasa yang seharga belasan juta pun cukup untuk mobilitasnya setiap hari.

Dari gambaran tersebut, tampak rancu antara kebutuhan dan keinginan, padahal sesungguhnya bisa dibedakan.

Jika dia membutuhkan motor untuk mobilitas sehari-hari, dia bisa membeli motor seharga belasan juta.

Namun, demi gengsi, dia membeli motor seharga puluhan juta bahkan 60 juta agar terlihat keren, berarti membeli motor mahal sudah termasuk ke dalam keinginan.

Cara menghemat uang yang kedua adalah prioritaskan kebutuhan daripada keinginan, alih-alih membeli motor puluhan juta, masih bisa membeli motor belasan juta untuk kebutuhannya sehari-hari.

Baca juga: Saldo Tipis? Begini Cara Memunculkan DANA PayLater Agar Tidak Telat Bayar Tagihan

3. Mencatat Keluar Masuknya Uang Sedetail Mungkin

Orang menganggap melakukan pencatatan keuangan hanya dilakukan oleh perusahaan atau lembaga resmi lainnya.

Padahal dalam skala kecil, penting sekali membuat pencatatan keluar masuknya uang dengan detail.

Setiap hari aktivitas akan berbeda, makanan yang dikonsumsi pun berbeda, oleh karenanya pengeluaran pasti berbeda.

Namun, seringkali orang menganggap cara menghemat uang dengan mencatat keluar masuknya uang sedetail mungkin itu menghabiskan waktu.

Tidak meluangkan waktu untuk membuat pencatatan keluar masuk uang menganggap hal itu merupakan hal remeh.

Apalagi jika dilakukan setiap hari, akan membuat bosan dan dianggap menghabiskan waktu.

Padahal dengan mencatat keluar masuknya uang, kita menjadi tahu pengeluaran apa setiap harinya, kemana uang dihabiskan untuk apa.

Pencatatan keluar masuknya uang membuat kita menyadari aliran uang masuk ke dalam rekening kita.

Bisa disebut dengan melakukan pencatatan keuangan, kita menggunakan uang dengan berkesadaran.

Dengan melakukan pencatatan keluar masuknya uang, kita bisa melihat pengeluaran mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya pengeluaran karena keinginan.

4. Buat Rekening Tabungan Terpisah

Buat apa memiliki banyak rekening tabungan jika gaji hanya sedikit?

Seringkali mendengar komentar tersebut dari beberapa karyawan saat disarankan untuk membuat rekening tabungan terpisah.

Padahal dengan membuat rekening tabungan secara terpisah, kita bisa membuat pos-pos rekening untuk kebutuhan di masa mendatang.

Misalnya, kita membuat rekening untuk liburan akhir tahun bersama keluarga, membuat rekening tabungan untuk lebaran.

Kita juga wajib membuat tabungan dana darurat yang disisihkan setiap bulannya sehingga kita punya dana darurat yang bisa digunakan saat keadaan darurat, misalnya terjadi PHK.

Jika terjadi pemutusan hubungan kerja, kita tidak punya tabungan darurat, kita pasti akan kebingungan.

Apalagi di masa pandemi kemarin, banyak keluarga yang bisa bertahan karena memiliki tabungan dana darurat dan akhirnya bisa keluar dari situasi sulit dan memiliki penghasilan kembali.

Tidak penting seberapa besar kita mengisi rekening tabungan kita setiap bulannya, yang penting adalah konsisten mengisi pos-pos rekening tabungan yang berbeda.

Selain itu, membuat rekening tabungan yang berbeda membuat kita bisa memilah-milah kebutuhan setiap bulannya.

Misalnya dana pendidikan anak tidak menggunakan dana darurat karena sudah ada rekening tabungan pendidikan.

Oleh karenanya cara menghemat uang yang bisa dilakukan yaitu dengan membuat rekening tabungan yang berbeda.

5. Buat Gaya Hidup Seminimalis Mungkin

Seringkali orang membeli gaya hidup yang mahal agar terlihat kaya padahal orang kaya yang sesungguhnya tidak membeli gaya hidup.

Banyak orang kaya yang memiliki gaya hidup minimalis namun memiliki banyak aset kekayaan.

Setiap hari dia hanya menggunakan pakaian sederhana sesuai fungsinya, tidak memakai baju dan sepatu dari jenama mahal.

Dia tidak mementingkan penampilan namun memilih untuk menambah asset setiap tahunnya.

Gaya hidup minimalis pun sebenarnya membuat lingkungan lebih sehat karena tidak banyak barang bekas yang menumpuk.

Memiliki pakaian secukupnya, kendaraan yang sesuai dengan fungsinya, begitu pun dengan barang lainnya seperti gadget yang memang sesuai dengan fungsinya.

Cara menghemat uang dengan gaya hidup minimalis membuat hidup lebih lapang karena tidak banyak beban yang harus ditanggung.

Itulah 5 cara menghemat uang yang bisa dipraktekkan agar bisa menghadapi berbagai kondisi dan keadaan.

You might also like