Mengenal Investasi Langsung dan Tidak Langsung Dalam Bidang Ekonomi

foto by pipohargiyanto

Investasi langsung dan tidak langsung ini sama-sama memberikan manfaat bagi para pelakunya. Diantara manfaat tersebut diantaranya mampu melindungi aset dalam jangka waktu yang panjang. 

Meski memiliki manfaat yang sama namun belum banyak orang yang mengetahui perbedaan diantara kedua investasi tersebut. Dengan pengetahuan ini nantinya kamu bisa menentukan investasi mana yang akan dipilih. 

Tips ini penting dilakukan karena kedua investasi sama-sama memiliki resiko yang berbeda. Untuk menyikapi hal itu maka di artikel ini akan diulas berbagai terkait kedua investasi tersebut. 

baca juga: Cara Investasi di BSI Dalam Bentuk Emas dan Biayanya

Apa itu Investasi Langsung?

Sebelum mengetahui perbedaan investasi langsung dan tidak langsung ini maka perlu mengetahui pengertiannya terlebih dahulu. Investasi langsung merupakan bentuk tanam modal dengan cara membeli atau mendirikan aset produktifnya. 

Dengan demikian investor memiliki kontrol penuh dari aset yang telah dimilikinya. Karena itu maka investor ini bisa mengelola modal dan mengambil keputusan sendiri pada modal yang ditanamkan. 

Umumnya investasi langsung ini dari sisi potensi keuntungannya tergolong lebih besar. Sebab prosesnya dilakukan sendiri baik oleh perorangan, perusahaan atau lembaga keuangan terkait. 

Karena dilakukan sendiri maka investor harus memiliki cukup pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang investasi. Hal ini cukup penting karena demi mengurangi resiko akan kerugian atau kegagalan dalam menanamkan modalnya. Proses seperti inilah yang juga menjadi pembeda antara investasi langsung dan tidak langsung. 

Lalu beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan dalam investasi ini meliputi kondisi ekonomi, regulasi pemerintah dan persaingan. Maka dari itu sebelum berinvestasi sebaiknya lakukan analisis dengan tepat dan cermat akan potensi keuntungan dan resikonya. 

Contoh Investasi Langsung

Ada beberapa contoh investasi langsung yang perlu kamu ketahui diantaranya sebagai berikut:

Properti

Jenis investasi ini tergolong yang paling populer di Indonesia dan penanaman modalnya dilakukan sendiri. Contohnya membeli rumah, apartemen hingga gedung yang bersifat komersial. 

Setelah properti ini dimiliki maka nantinya bisa kamu disewakan atau dijual lagi. Investasi seperti ini tergolong memiliki potensi keuntungan yang besar khususnya jika di lokasi strategis dan permintaannya tinggi. 

Mendirikan Pabrik

Contoh lain dari investasi langsung dan tidak langsung ini bisa juga dengan mendirikan pabrik. Bentuk dari pabrik ini dengan cara memproduksi barang atau jasa tertentu. 

Hanya saja untuk berinvestasi di bidang ini dibutuhkan modal yang cukup besar sekali. Selain itu investor juga harus mempersiapkan berbagai hal mulai dari pendirian pabrik hingga potensi keuntungan dan resikonya. 

Investasi Perkebunan

Penanaman modal secara langsung ini bisa juga dalam bentuk perkebunan seperti karet, teh, kelapa sawit dan yang lainnya. Dalam proses ini investor perlu membeli lahan, menanam tanaman hingga menjual hasil produksinya. 

Jenis investasi ini tergolong cara menanamkan modal dengan keuntungan untuk jangka panjang. Hanya saja dari sisi biaya perawatannya tergolong cukup besar namun tidak sebesar mendirikan pabrik. 

Apa itu Investasi Tidak Langsung?

Investasi tidak langsung adalah proses menanamkan modal melalui perantara perusahaan pihak ketiga atau perantara. Mereka yang bertugas di bidang tersebut seperti broker, lembaga keuangan atau yang lainnya. 

Dengan demikian investor tidak punya kontrol langsung atas aset yang telah dimilikinya. Meski tidak terjun langsung namun investor masih bisa memperoleh keuntungan dari dana yang diinvestasikan. 

Keuntungan yang didapatkan ini tergantung bagi hasil atau kesepakatan dengan pihak pengelola atau lembaga terkait. Kelebihan dari investasi ini adalah dari sisi pengambilan keputusan dilakukan oleh manajer investasi di perusahaan terkait. 

Contoh Investasi Tidak Langsung

Setelah memahami pengertian dari investasi langsung dan tidak langsung maka berikut contoh lengkapnya:

Saham

Saham adalah surat berharga dimana itu sebagai bukti kepemilikan investor atas satu atau dua perusahaannya. Dengan bukti tersebut nantinya investor bisa mengajukan klaim dan bisa juga mendapatkan pembagian deviden dari perusahaan. 

Meski terlihat simpel namun instrumen investasi ini tergolong punya resiko yang cukup tinggi. Namun ini semua sebanding dengan keuntungan yang akan kamu dapatkan nantinya. 

Obligasi

Salah satu contoh investasi tidak langsung bisa dalam bentuk obligasi. Jenis investasi ini sebenarnya sama saham hanya saja bentuknya surat utang dimana investor memberikan pinjaman ke penerbit obligasi. 

Hal yang membedakan investasi langsung dan tidak langsung ini terlihat di obligasi ini. Sebab di bagian ini kamu bisa memperoleh keuntungan dari sisi bunga dan kenaikan obligasinya. Khusus untuk investasi ini dari sisi resikonya terbilang lebih rendah dari saham

Deposito

Contoh investasi tidak langsung yang terakhir ada pada deposito dimana pencariannya ditentukan dengan jangka waktu tertentu. Pilihan jangka waktunya mulai dari 3 bulan, 6 bulan hingga satu tahun. 

Bagi yang pemula di dunia investasi tidak langsung, deposito ini bisa menjadi opsi terbaik. Sebab dari sisi resikonya tergolong paling rendah dan keuntungan yang diterima pun juga terbilang cukup. 

Perbedaan Investasi Langsung dan Tidak Langsung

Seperti dijelaskan sebelumnya kedua investasi ini memiliki beberapa perbedaan diantaranya sebagai berikut:

Resiko

Dalam hal resiko, investasi langsung cenderung lebih tinggi karena pelaku pertanggungjawaban penuh dalam pemantauannya. Ketika pemantauan itu dilakukan maka ia pun juga harus mengambil keputusan. Karena itu resikonya tentu cukup tinggi apalagi yang belum berpengalaman di bidang tersebut. 

Sedangkan untuk investasi tidak langsung dari sisi risiko tergolong lebih rendah dari investasi langsung. Sebab dalam investasi ini ada penengah atau manajer perusahaan yang mengelola dana yang telah diinvestasikan.

Biaya

Bentuk perbedaan lainnya antara investasi langsung dan tidak langsung itu ada pada biayanya. Investasi langsung dalam hal biaya ini lebih rendah karena investor tidak perlu membayar biaya manajemen. Selain biaya tersebut, investor juga tidak dikenakan biaya lain yang berkaitan dengan dana yang diinvestasikan. 

Sedangkan di investasi tidak langsung biayanya tergolong lebih tinggi karena investor membayar manajer investasi. Selain itu umumnya juga ada biaya-biaya lain yang berkaitan dengan penanaman modal 

Fleksibilitas

Bentuk perbedaan lainnya antara kedua investasi tersebut bisa dilihat dari sisi fleksibilitasnya. Untuk investasi langsung ini memiliki fleksibilitas yang tergolong lebih besar. Sebab mereka perlu mengelola portofolio dan harus membuat keputusan terkait penanaman modal. 

Lalu untuk investasi tidak langsung ini cenderung kurang fleksibel karena harus dilakukan oleh manajer investasi. Jika bentuk berupa asuransi maka dikelola oleh mereka yang terjun di bidang investasi tersebut. 

baca juga: Disiplin Kelola Angsuran Pinjaman KUR BRI Permudah Pengembangan Usaha

Kepemilikan

Bentuk perbedaan antara investasi langsung dan tidak langsung ini bisa dilihat dari kepemilikannya. Dari sisi investasi langsung ini untuk kepemilikannya dilakukan sendiri karena proses pembelian aset dilakukan secara langsung. 

Sedangkan untuk penanaman modal tidak langsung ini bentuk kepemilikannya berlaku atas produk. Dengan demikian investor tidak punya kepemilikan langsung dari aset yang telah dibeli. 

Jadi investasi langsung dan tidak langsung ini sama-sama punya potensi keuntungan sendiri. Namun rata-rata investasi yang resikonya tinggi juga diikuti dengan tingkat keuntungan yang besar juga. 

You might also like